Jumat, 30 Mei 2008

Panggung Sandiwara

“Dunia ini panggung sandiwara…….Ada peran wajar dan ada peran berpura-pura…….” Lagu itu sering kita dengar di era 90-an. Ketika sang aktor menaiki panggung yang megah, dia akan memainkan perannya dengan cantik. Dia akan berakting untuk menghibur para penonton yang melihatnya. Tak peduli hati sang aktor tersebut sedang senang atau sedih, riang ataupun berduka. Dia akan murung jika perannya sebagai pemurung. Dia akan riang jika perannya sebagai periang. Dia akan marah, menangis dan tertawa jika skenario menginginkannya. Pemeran yang sukses adalah pemeran yang tidak hanya bisa membuat penonton berfikir “I Know What You Feel” tapi “I Feel What You Feel”. Tapi tidaklah menyedihkan bila yang dirasakan penonton itu hanyalah akting belaka? Prinsipnya “yang penting penonton senang dan terhibur oleh aktingku”. Lalu, apakah semua penonton akan senang dengan aktingnya? Jawabannya TIDAK! Terkadang ada penonton yang ingin merasakan peran wajar dari sang aktor. Peran yang dijiwai dengan hati terdalam. Apakah yang dilakukan aktor tersebut salah? TIDAK juga. Karena itu adalah pekerjaan yang telah melekat pada dirinya dan sulit untuk diubah. Hanya waktu yang bisa mengubah semua.

Tidak ada komentar: