Selasa, 15 April 2008

BUSINESS FUNCTION (FINANCIAL)

I. Pendahuluan

Secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan khususnya di Indonesia dan di dunia pada umumnya sudah dihadapkan pada beberapa tantangan global yang menjanjikan banyak peluang sekaligus risiko. Perusahaan tersebut beserta para manajernya sudah mulai merasakan tantangan-tantangan baru di tempat kerja mereka. Kita hidup dan bekerja dalam suatu lingkungan yang dinamis dimana terdapat banyak persaingan serta harapan-harapan masyarakat yang mulai bergeser menuntut sikap-sikap manajerial dan strategi-strategi manajemen yang baru.

Untuk itu, diperlukan pelaksanaan fungsi-fungsi bisnis yang sesuai dengan tantangan global sehingga dapat memenangkan persaingan dan memenuhi harapan-harapan masyarakat yang selalu berubah. Fungsi-fungsi bisnis tersebut meliputi fungsi pemasaran (marketing), fungsi sumber daya manusia (human resources), fungsi produksi (operations), dan fungsi keuangan (financing). Keempat fungsi bisnis tersebut harus dilaksanakan secara tepat dan hati-hati, mengingat setiap fungsi bisnis akan mempengaruhi fungsi yang lainnya dan akan berdampak pada pencapaian tujuan perusahaan.

Pada paper ini akan dibahas mengenai fungsi bisnis yang keempat yaitu fungsi keuangan (financing). Manajemen keuangan perusahaan terus berubah dengan cepat. Berbagai kemajuan terjadi tidak hanya dalam terorinya saja, tetapi dalam praktiknya di dunia nyata. Salah satu akibatnya bagi manajemen keuangan perusahaan adalah fokus yang lebih besar pada strategi, sejalan dengan perjuangan para manajer untuk menciptakan nilai sebagai latar belakang perusahaan.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, fungsi manajemen keuangan tidak bisa dipisahkan dengan fungsi-fungsi perusahaan lainya seperti pemasaran, produksi dan sumber daya manusia. Kegagalan dalam mendapatkan sumber dana akan menghambat proses produksi, menghambat program-program pemasaran yang telah ditetapkan, dan menghambat dalam penarikan sumber daya manusia yang ahli, sehingga akhirnya akan merugikan perusahaan secara keseluruhan. Jadi, semuanya berawal dari sumber pembiayaan perusahaan. Kegiatan produksi, pemasaran, dan SDM membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit. Disinilah peran manajer keuangan untuk membuat strategi keuangan agar mendapatkan dana untuk operasi perusahaan, untuk kegiatan investasi perusahaan dan untuk mengalokasikan dana tersebut sehingga tujuan dan nilai perusahaan dapat tercapai.

Melihat penjelasan di atas, sangatlah jelas bahwa fungsi keuangan sangat penting perananya dalam perusahaan. Dan tugas dari manajer keuangan sangatlah vital mengingat pengelolaan keuangan perusahaan akan berdampak pada kontinuitas perusahaan yang ia pimpin. Para investor dan masyarakat pun biasanya menilai baik buruknya sebuah perusahaan dilihat dari kondisi keuangan perusahaan tersebut. Untuk itu, saya tertarik untuk mengangkat fungsi keuangan ini sebagai fungsi bisnis yang perlu dibahas lebih dalam lagi.

II. Fungsi Manajemen Keuangan

Fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga keputusan utama yang harus dilakukan oleh perusahaan, yaitu :

(1) Financing Decision (Keputusan Pendanaan)

(2) Invesment Decision (Keputusan Investasi)

(3) Dividend Policy (Kebijakan Dividen)

Masing-masing keputusan harus berorientasi pada pada pencapaian tujuan perusahaan. Kombinasi dari ketiganya akan memaksimumkan nilai perusahaan dan menjamin kontinuitas perusahaan di masa depan. Keterkaitan ketiga fungsi keuangan tersebut dapat digambarkan dalam bagan di bawah ini :

Di dalam melaksanakan kegiatan operasinya, perusahaan harus memilki dana yang cukup. Untuk itu, perusahaan hendaknya mencari sumber pendanaan yang optimal. Sumber pendanaan ini dapat berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Keputusan di dalam pengambilan dana ini disebut sebagai financing decision. Setelah dana didapatkan, perusahaan dapat menentukan jenis investasi yang akan dilakukan. Apakah investasi ini akan dilakukan untuk pembelian aktiva tetap atau penanaman modal. Pemilihan investasi ini disebut sebagai investment decision. Laba dari hasil kegiatan investasi ini dapat dialokasikan dalam bentuk retained earning atau dibagikan sebagai dividen. Keputusan besar kecilnya dividen yang akan dibagikan kepaa pemegang saham disebut Dividen Policy.

Keputusan-keputusan tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga kita harus memperhatikan dampak bersama dari ketiganya untuk pencapaian tujuan perusahaan. Suatu kombinasi yang optimal dari ketiganya akan memaksimumkan nilai perusahaan.

III. Pelaksanaan Fungsi Keuangan dalam Perusahaan

Seperti yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya, fungsi keuangan terdiri dari tiga keputusan utama, yaitu :

1. Invesment Decision (Keputusan Investasi)

IV. Kondisi Investasi, Pembiayaan dan Pembayaran Dividen Di Indonesia

1. Invesment Decision (Keputusan Investasi)

Untuk kesekian kalinya, iklim investasi di Indonesia dinilai sebagai salah satu yang terburuk di dunia. Juga untuk kesekian kalinya, Bank Dunia memberikan penilaian yang sama. Indonesia bukan menjadi tujuan utama investasi asing. Para pemodal yang sudah mengenal Indonesia pun berusaha menghindari negeri ini. Hasil survei Bank Dunia terhadap 155 negara menunjukkan, iklim investasi di Indonesia tergolong paling buruk di muka bumi.

Pada awal 1990-an, Indonesia digolongkan dalam satu gerbong dengan Malaysia dan Thailand sebagai negara berkembang yang segera menjadi negara industri baru. Namun, pada awal 2000-an, Indonesia sudah dipindahkan ke gerbong lain bersama Vietnam dan Cina. Kini, Cina dan Vietnam lebih menarik minat pemodal asing ketimbang Indonesia. Tiada solusi lain untuk membuka lapangan pekerjaan selain memperbaiki iklim investasi. Hanya dengan iklim investasi yang kondusif, para pemodal, dalam dan luar negeri, berani menanamkan modalnya.

Pada tahun 2005, investasi di pasar modal mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Bahkan pada tahun tersebut kondisi bursa Indonesia menjadi bursa ketiga terbaik setelah bursa utama Korea dan Jepang. Selama tahun 2005 IHSG mencatat kenaikan sampai 16.2% dan terus meningkat di tahun 2006 mecapai 67.48 poin atau sekitar 5.8% pada bulan Januari. Pada tahun ini investasi di Indonesia cukup diminati investor.

Pada tahun 2007, sebuah hasil survei yang dikeluarkan oleh Survei lembaga konsultan dan riset, The Political and Economic Risk Consultancy (PERC) menunjukkan, Indonesia merupakan negara yang paling berisiko untuk bisnis. Secara umum, risiko bisnis di kawasan Asia Pasifik meningkat karena Thailand terlibat masalah politik dan sosial yang berkepanjangan. Angka paling tinggi (paling berisiko) diberikan kepada Indonesia, yaitu 6,79. Negara yang dianggap paling baik untuk bisnis adalah Australia dengan angka 2,69. Australia dan Amerika Serikat (AS) dilibatkan sebagai negara pembanding. Menurut PERC, meski berada pada posisi paling berisiko, persepsi positif terhadap Indonesia terus meningkat. Disebutkan, dalam lima tahun terakhir, risiko sosial dan politik di Indonesia mulai membaik.

Seorang pengusaha Inggris mengingatkan, ada tiga hal mendasar yang harus diperbaiki pejabat dan pengusaha Indonesia bila Indonesia benar-benar ingin berdaya saing terhadap negara-negara sedang berkembang lainnya. Dalam bahasa Inggris ketiga hal itu adalah "3 L" (Legal, Labour, Local). Pertama, Indonesia harus membenahi sistem hukum dan menerapkan penegakan hukum yang ramah bagi investasi dan perdagangan; kedua, Indonesia harus membenahi masalah perburuhan, termasuk berbagai peraturan yang menyangkut hubungan kerja yang akrab bagi investor; dan ketiga, Indonesia harus membenahi masalah hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

2. Organizing

Direktur keuangan (chief financial officer, CFO) tinggi kedudukannya dalam hierarki organisasi perusahaan karena keuangan memegang peranan inti dalam pembuatan keputusan tingkat tinggi. Dewan komisaris mewakili para pemegang saham. Presiden direktur seringkali merupakan ketua eksekutif (chief executive) atau pejabat pelaksana. Salah satu dari para eksekutif kunci adalah wakil presiden bagian keuangan atau direktur keuangan (CFO), yang bertanggung jawab atas perumusan kebijakan-kebijakan keuangan yang utama. CFO berinteraksi dengan pejabat-pejabat senior dari bidang-bidang fungsional lainnya, mengkomunikasikan implikasi keuangan dari keputusan utama, mendefinisikan tugas pejabat keuangan junior, dan bertanggung jawab atas aspek analitis dari kegiatan bendaharawan dan kontroler.

Fungsi keuangan dalam organisasi biasanya dipisahkan antara dua jabatan, yaitu treasurer (bendaharawan) dan administrasi pembukuan atau akuntansi (controller). Treasurer bertanggung jawab atas perolehan (akuisisi) dana dan pengamanannya. Bidang tanggung jawab controller adalah akuntansi (accounting), pelaporan (reporting) dan pengendalian (control). Tanggung jawab seorang treasurer biasanya adalah pengadaan dan pengelolaan uang tunai. Meskipun tanggung jawab pembuatan laporan (reporting) berada di tangan controller, treasurer pada umumnya membuat laporan mengenai posisi arus kas harian dan posisi modal kerja, membuat anggaran kas dan umumnya melaporkan mengenai arus kas dan cadangan uang tunai.Sebagai bagian dari tugasnya, treasurer menjaga hubungan perusahaan dengan bank komersial dan bank investasi. Biasanya treasurer juga bertanggung jawab atas manajemen kredit, asuransi dan manajemen dana pensiun.

Fungsi pokok controller adalah mencatat (recording) dan membuat laporan (reporting) tentang informasi keuangan perusahaan. Ini biasanya meliputi penyusunan anggaran dan laporan keuangan. Tugas lain adalah dalam hal urusan panggajian, pajak dan pemeriksaan intern (internal auditing).

Beberapa perusahaan besar menambahkan jabatan baru pada struktur organisasinya, yaitu sekretaris perusahaan yang pada hakekatnya tugasnya lebih banyak menyangkut bidang keuangan. Sekretaris perusahaan bertanggung jawab atas proses komunikasi yang menyangkut instrument keuangan perusahaan, yaitu pencatatan dalam kaitan dengan instrument kepemilikan dan aktivitas peminjaman perusahaan (misalnya saham dan obligasi). Tugas sekretaris perusahaan juga dapat mencakup masalah-masalah di bidang hukum dan menjadi notulen pada pertemuan manajemen puncak.

Sejarah perusahaan dan kemampuan perorangan para manajer sangat mempengaruhi luasnya tanggung jawab keempat jabatan bidang keuangan ini. Seorang manajer keuangan yang aktif dan berkemampuan tinggi akan selalu berperan dalam semua kebijaksanaan dan keputusan manajemen puncak, dan seringkali menggunakan posisi ini sebagai ajang latihan untuk meniti karir menuju posisi puncak di perusahaan, yaitu sebagai direktur utama.

Semua kejadian penting dalam kehidupan perusahaan mengandung aspek keuangan didalamnya, karena mempunyai dampak terhadap probabilitas jangka panjang perusahaan dan memerlukan pertimbangan dari manajemen puncak. Dengan demikian bidang keuangan selalu terlibat dalam keputusan tingkat atas di dalam struktur organisasi perusaahaan.

Gambar keuangan dalam struktur organisasi perusahaan besar :



Tidak ada komentar: